Langsung ke konten utama

Ini Matahari Indonesia dari puncak Bukit Sikunir

Cerita dari Langit Indonesia Belahan Timur

Ini aku lho... (ita sembiring) bukan Michael Jackson lho ya.... *puncak Sikunir - Dieng Plateau


Masih seputar matahari Indonesia dan keberuntungan kita atas kekayaan siraman sinar surya.  Kalau sebelum ini aku berbagi cantiknya matahari terbit dari Pantai Tanjung Lesung wilayah Banten, sekarang dari puncak Sikunir Dieng Plateau. Demi menikmati sapaan awal matahari, ketinggian 2350mdpl bukan lagi penghalang buat didaki.

Berat?
Pastilah... buat ibu-ibu kayak aku.
Nyerah?
Nyarislah.. belum lagi 1/4 perjalanan.
Ngos-ngosan?
Bangetlah... tapi penasaran.
Nyampe?
Praise the Lord... akhirnya menapak juga di puncak

Masih gelap dan mulai cari posisi buat nunggu Surya datang. Tripod mulai terpancang dan sok ngatur angle siap mengabadikan ritual alam.







Nyaris 107 menit menanti tiba tiba muncul benda bulat bersinar kemerahan. Wuuuuiiì... ini detik detik awal matahari menebar pesona natural. 
Tapiiiii.... kenapa hanya benda bulatnya yang kemerahan ya. Langit tetap gelap terkesan kelam. Seturut angka jarum jam harusnya langit mulai terang. Namun kenapa benda bulat itu bercahaya di lingkaran sendiri saja ya? 
Hmmm.... ada yang nggak beres nih. (Sok mikir sekejab)

Ooooo.... Jeetje Minaaa.....!
Ternyata aku berdiri di arah yang keliru. 
Benda bulat itu bukan matahari baru muncul.., 
tapi bulan yang pulang kesiangan. 
Salah lokasi!

Panik? Tentulah..!  
Tepatnya malu juga sih. 
Sekalipun belum ada yang tahu. Harusnya sudah curiga ya.. kok nggak ada pendaki lain. Waaa... kalau sampai ketinggalan menatap proses munculnya bola raksasa itu...  apalalah gunanya tadi mendaki susah payah dalam gelap dan lelah. Wuuuiii... agak agak melankoli gitulah.
Apalagi pas menoleh ke belakang, garis-garis oranye keemasan sudah tampak. Nah.. itulah  ufuk Timur dan aku berdiri di Barat. Huh! 
Agak geli juga sih ketika terdengar riuh suara barisan pendaki lain. 
Aaa... yeaay.. mereka sudah berkumpul di situ dengan posisi dan peralatan masing-masing.

Sedikit susah payah aku menuruni bukit tempat berdiri (yang salah tadi). Bergegas menyeberang ke arah Timur. Beruntung masih tampak jelas pijar cahaya keemasan membelah kegelapan langit Dieng Plateau.
Woaaawww... dan alam pun menunjukkan kecantikan alami yang benar benar mengagumkan.... Sempurna!
Lagi-lagi kusaksikan betapa Indonesia memang menyimpan kecantikan alam dan matahari garang penuh pesona.
Kususun semua itu dalam tubuh dan jiwa sebagai tambahan kekayaan batin ini.

Kelelahan mendaki sirna
Beratnya nafas reda
Nyeri dengkul tak bikin cedera
Semua terbayar
Lunas...
Dengan satu lukisan semesta

Well... this is my Style.., my Leisure..!
#CaraNaturalMenikmatiNature
#ilovenature

matahari yang tampak di manapun pasti sama
tetapi dari tempat mana kita melihat pasti punya sensasi berbeda
#kataitasembiringlhoyaa 


Ini dia terbitnya matahari di langit Dieng Plateau dari Puncak Bukit Sikunir.




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Pakpak Bharat

Ada tempat terpencil Tapi tidak terkucil Menapak di sana Aku bagai kelana Tapi semua menyapa Dalam keramahan mempesona Dan kusebut tempat itu sebuah negeri di awan Sebab langit begitu dekat dari sebuah ketinggian Di ujung Sumatera yang tampak rawan Lalu kujamah PAKPAK BHARAT yang menawan Beruntung aku pernah tiba di sini.., di Pakpak Bharat yang tiap kali kusebut beberapa dahi berkerut karena belum pernah mendengar namanya. Masih di belahan Sumatera Utara dan merupakan wilayah pemekaran dari Dairi. Tja.....! Bagaimana kalau urusan demografi ini kita bahas lain kali aja, karena pasti banyak info tentang itu. Aku justru ingin berkisah  soal kecantikannya.  Mungkin aku belum terlalu banyak berkelana dan menjelajah negeri. Tapi dalam perjalanan alam yang pernah kulalui, ini baru kutemukan satu daerah TERPENCIL tapi tidak TERKUCIL. Kemanapun kaki melangkah dan mata tertuju, tampak tertata rapi dan bersih dilengkapi fasilitas ...

Ini 'tempat tidur legendaris'

Sleeping Beauty with Sweet Lullaby Hutan Mangrove - Muara Kurus, Tangerang  Tidur.... Itu kebutuhan... Tidur.... Bisa jadi sebuah 'kemewahan'  Terlebih buat para kaum metropolis yang punya sederet agenda seakan 24 jam sehari yang sudah ditetapkan sang Creator masih saja dirasa kurang hingga ada kosa kata : begadang. Gunung api Purba, Wonosari - Jogjakarta Candi Arjuna, Dieng Plateau - Wonosobo Kalau buat aku sih.. tidur jadi punya cerita sendiri bahkan jadi 'pose legendaris' karena aku bisa tidur kapan saja. Tidur pun bisa melahirkan keindahan dalam kenikmatan raga yang bisa melepeh semua lelah  di segala tempat. Beralaskan segala apa yang telah disediakan  alam.. akupun mudah saja menyatukan kerinduan dua kelopak mata (baca: tidur) Dan aku akan tertidur bagai si Sleeping Beauty  dengan alunan tembang Sweet Lullaby tapi cadas ala Deep Forest Dalam persembahan cinta semesta..., bagiku tak ada beda ...

ini tentang gue, ita sembiring!

It's me.....! My STYLE  Aku penikmat seni dan pencinta keindahan… Seni dan keindahan aku dapatkan dari alam semesta… Jadi..  kehidupanku begitu nikmat penuh cinta #ilovenature My LEISURE Kalau ada microphone..,  aku akan jadi Public Speaker yang menyenangkan  (karena aku CPS lho…  alias Certified Public Speaker dari IPSA-Indonesian Professional Speakers Association) Kalau ada laptop..,  aku akan jadi penulis handal  (karena novelku sudah terbit banyak banget dan best seller) Kalau ada camera..,  aku akan cari team bikin film pendek  (karena aku produser LA Indie Movie 2015) Kalau ada panggung, microphone dan audience, aku langsung jadi moderator kocak (karena aku sering diundang memandu talkshow) Kalau ada mahasiswa aku langsung buka kelas berbagi  (karena aku juga Dosen lho) Kalau ada benda-benda terbengkalai pasti aku langsung bi...